Berbagai Info Ada Di Sini

Proses Kerja Plat

Pemotongan Plat

Pada proses pemotongan plat, alat yang digunakan untuk memotong  plat adalah mesin gullotine. Mesin gullotine terdiri diri 2 (dua) jenis yakni mesin gullotine manual dan mesin gullotine hidrolik. Disini alat yang digunakan untuk praktek pada praktikum proses produksi adalah mesin guillotine manual. Mesin gullotine manual pemotongan pelat dilakukan dengan tuas penekan yang digerakkan oleh kaki si pekerja. pelat yang dapat dipotong di bawah0,6 mm.Prinsip kerja mesin gullotine ini menggunakan gaya geser untuk proses pemotongan Pelat yang dipotong diletakkan pada landasan pisau tetap dan 10pisau atas ditekan sampai memotong pelat. Untuk mengurai besarnya gaya geser sewaktu tejadinya proses pemotongan posisi mata pisau atas dimiringkan,sehingga luas penampang pelat yang yang dipotong mengecil . Hasil pemotongan dari mesin gullotine ini dipengaruhi oleh kemiringan dan kelonggaran antara kedua posisi pisau. 

Proses Tekuk (Bending)

Pada proses tekuk ini, mesin yang digunakan untuk melipat atau menekuk plat adalah mesin bending manual dan bending Hydraulic Pipe Bender. Bending manual digunakan untuk melipat atau menekuk pelat kerja yang telah diselesaikan untuk pekerjaan awal. Mampu menekuk pelat dengan tebal maksimum 3 mm danpanjang maksimal 1,5 meter, sedangkan hydraulic pipe bender digunakan untuk menekuk benda kerja yang berbentuk silinder.
teori bengkok bending

Secara mekanika proses penekukan ini terdiri dari dua komponen gaya yakni: tarik dan tekan. pelat yang mengalami proses pembengkokan ini terjadi peregangan, netral, dan pengkerutan.Daerah peregangan terlihat pada sisi luar pembengkokan, dimana daerah initerjadi deformasi plastis atau perubahan bentuk. Peregangan ini menyebabkan pelat mengalami pertambahan panjang. Daerah netral merupakan daerah yang tidak mengalami perubahan. Artinya pada daerah netral ini pelat tidak mengalami pertambahan panjang atau perpendekkan.Daerah sisi bagian dalam pembengkokan merupakan daerah yang mengalami penekanan, dimana daerah ini mengalami pengkerutan dan penambahan ketebalan, hal ini disebabkan karena daerah ini mengalami perubahan panjang yakni perpendekan, atau menjadi pendek akibat gaya tekan yang dialami oleh pelat.    
Proses ini dilakukan dengan menjepit pelat diantara landasan dan sepatu penjepit selanjutnya bila penekuk diputar ke arah atas menekan bagian pelat yang akan mengalami penekukan Langkah proses penekukan pelat dapat dilakukan dengan mempertimbangkan sisi bagian pelat yang akan dibentuk. Langkah penekukan ini harus diperhatikan sebelumnya, sebab apabila proses penekukan ini tidak menurut prosedurnya maka akan terjadi salah langkah. Salah langkah ini sangat ditentukan oleh sisi dari pelat yang dibengkokan dan kemampuan mesin bending/tekuk tersebut. Komponen pelat yang akan dibengkokan sangat bervariasi. Tujuan proses pembengkokan pada bagian tepi maupun body pelat ini diantaranya adalah untuk memberikan kekakuan pada bentangan pelat. Dua hal penting dalam bending pipa adalah:
1.     untuk menjaga pipa dari mendatarkan menjadi bentuk elips di tikungan
2.     untuk menghindari kerutan di bagian cekung dari tikungan.

Ini mungkin dicapai dengan menekuk pipa di atas bentuk berlekuk. Sisi formulir dapat diperpanjang jauh di atas alur untuk memegang sisi pipa terhadap menggembung sepanjang tikungan. Formulir ini dapat digunakan untuk dingin bending pipa sampai sekitar 1 1/2-inchdiameter, sedangkan sebuah bentuk yang lebih rumit, cocok untuk pipa yang lebih besar, pada pipa besar harus dipanaskan merah untuk memfasilitasi lentur.Pipa berbentuk silinder mungkin diisi dengan pasir dan terpasang untuk membantu memegang bagian penampang silang, dan, jika bentuk bending tidak tersedia, rahang catok mungkin menyebar terpisah cukup jauh untuk pipa yang akan diadakan di antara mereka selama lentur. Hal ini akan menjaga sisi pipa dari menggembung. Lapisan dilas pipa harus berada di bagian tenggorokan atau cekung dari tikungan.

Hal- hal yang perlu diperhatikan dalam proses pembengkokkan pelat. Hasil pembengkokkan pelat yang baik dapat dihasilkan dengan pertimbangan hal- hal berikut ini :

1.Periksa terlebih dahulu terutama dies, atau sepatu pembentuk, sudutpembengkokan yang diinginkan.

2.Tandailah sisi bagian tepi pelat yang akan dibengkokkan.

3.Posisi tanda pembengkokan ini harus sejajar dengan dien pembengkok.

4.Penjepitan pelat harus kuat

5.Atur sudut pembengkokan sesuai dengan sudut pembengkokan yang dikehendaki

6.Sesuaikan dies landasan dengan bentuk pembengkokan yang diinginkan.

7.Mulailah proses pembengkokan dengan memperhatikan sisi-sisi yang akan dibengkokan,

8.Jika ingin melakukan pembengkokan dengan jumlah yang banyak buatlah jig atau alat bantu untuk memudahkan proses pembengkokan. Jig ini bertujuan untuk memudahkan pekerjaan .

Proses Pengerolan

Pengerolan merupakan proses pembentukan yang dilakukan dengan menjepit pelat diantara dua rol. Rol tekan dan rol utama berputar berlawanan arah sehingga dapat menggerakan pelat. Pelat bergerak linear melewati rol pembentuk.Posisi rol pembentuk berada di bawah garis gerakkan pelat, sehingga pelat tertekan dan mengalami pembengkokan. Akibat penekanan dari rol pembentuk dengan putaran rol penjepit ini maka terjadilah proses pengerolan. Pada saat pelat bergerak melewati rol pembentuk dengan kondisi pembengkokan yang sama maka akan menghasilkan radius pengerolan yang merata.
teori bengkok bending



Related : Proses Kerja Plat

0 Komentar untuk " Proses Kerja Plat "